Friday, August 10, 2012

Sorry For Loving You..!!



Tittle                      :  Sorry for Loving You..!!! (Part 1)
Author                  :  Chacha Denyssa
Genre                   :  Romantic, Life,Family.
Cast                       :
·         Lee Sukyu as Sunny
·         Lee Sungmin as Sungmin
·         Cho Kyuhyun as Kyuhyun
·         Seo Joo Hyun as Seohyun
Other Cast          :  Super Generation
Songs                    :  Super Generation
Type                      :  Fourshoot
Rating                   :  PG-15
WARNING!!!      : No Siders (Silent Readers)! SAFER? DON’T READ THIS FF! Don’t like this couple? DON’T READ and NO BASHING!NO PLAGIAT! Silahkan tulis saran dan kritik kalian karna itu sangat membantu.^^ 
                Annyeong Haseyo!!^^ Seneng banget deh rasanya karena akhirnya hari ini aku sdh bs nge-share ff pertama ku hehe^^ karena ini ff pertama ku jadi harap maklum kalo ada beberapa kata yg gk sengaja salah hehe._.  Aku sengaja buat ff ini soalnya SunSun itu couple favorit kuu>< O,ya ff ini aku tujuin salah satunya buat para SunSun Shipper loh! Yang ngerasa SunSun Shipper angkat jempolan kakinya masing2 *plak* . Kamsha juga buat temen2 yang sangat amat mendukung pembuatan ff ini. Inget ya Plot ini asli buatanku soalnya ceritanya agak curcol tetang akuu sih hiks._. *terharu biru*. Satu lagi,Posternya100% asli buatanku, keliatan gk rapi banget ya._.v. Saranghae yo deh buat semua!^^
Ok Happy reading yaa *ciumin readers satu2^^*
----------Sunny Pov----------
                Hari ini adalah hari pertama aku masuk SMA. Yap perasaanku benar-benar gugup karena memikirkan sesuatu yang tidak-tidak tentang sekolah baruku ini. Untung saja aku masuk di sekolah yang sama dengan sahabatku Seohyun. Seohyun adalah temanku sejak kecil, kita berdua selalu menghabiskan waktu bersama,bermain bersama, makan bersama, hampir semua kegiatan yang kulakukan selalu bersamanya. Saking dekatnya, oemma dan appa ku sampai mengenal betul yoja cantik ini.
“Oemma!! Sunny berangkat sekolah dulu ya!” teriakku keras pada oemmaku yang sedang sibuk  membuat sarapan di dapur.
“Sunny-ah. Apa kau tidak sarapan dulu?” jawab eomma sambil berlari kecil ke arahku.
“Aniya oemma, gwenchana. Aku sudah di tunggu Seobaby di depan. Sampai nanti eomma!” ucapku sambil mencium pipi oemma ku.
                Setelah berpamitan aku segera berlari keluar rumah untuk menemui Seohyun yang sudah menungguku sedari tadi.
“Aish! Kau ini lama betul! Lihat sekarang sudah jam berapa?” omel Seohyun pada ku.
“Hosh! Mianhae Seo, tadi alarmku tidak berbunyi jadi aku bangun terlambat. Mian Mian!” ujarku sambil menunduk dan terengah-engah dan berusaha mengambil udara.
“Ne! Gwenchana. Sudah ayo cepat kita berangkat. Kalau terlambat bisa gawat!”ujarnya sembari menarik tanganku dan mengajakku berlari.
“Ah! Pelan sedikit dong Seo!” gerutuku pada Seohyun karena berlari cepat sekali. Seo hanya diam sambil terus berlari.
“Ish!” batinku.
>>>>>Seoul Senior High School<<<<<
“Hosh! Hosh! Akhirnya sampai juga Sunny-ah!” ujar Seohyun padaku.
“Ne! Untung saja tidak terlambat.” Sahutku.
“Mmm! Sudah ayo masuk sunny!” ajak Seohyun.
“Ne!” Sahutku kemudian.
                KKKRRRIINNGG!!! Bel tanda masuknya siswa-siswi berbunyi. Siswa-siswi baru ,segera berkumpul di lapangan. Satu per satu murid dipanggil masuk ke dalam kelas secara acak. Aku hanya berdoa semoga satu kelas dengan chinguku.
“Seo Joo Hyun. Masuk di kelas  X-1” Akhirnya nama Seo pun di panggil.
“Ah! Sunny-ah aku masuk dl ya.. Hwaiting Sunny-ah!” ucap Seo sambil tersenyum ke arahku untuk menghiburku.
                Siapa nama selanjutnya? Aku ingin tau! Semoga aku satu kelas dengan Seobaby! Huh!
“Lee Sunkyu!” akhirnya namaku di panggil.
“Kamu masuk di kelas……..” ujar kepala sekolah itu menggantung.
“X-1 Aku mohon! Aku mohon!” ujarku perlahan sambil memejamkan mata dan menggenggam erat kedua tanganku.
“X-1.” Lanjut kepala sekolah itu.
“YAAY!!” teriakku sambil melompat-lompat karena kegirangan.
Akhirnya aku satu kelas dengan chinguku. Sejak SD sampai SMA aku selalu satu kelas dengan Seo. Tapi entah, dari dulu aku tetap tak merasa bosan bila masuk di kelas yang sama dengannya. Setelah pengumuman kelas tadi aku lalu bergegas masuk ke ruang X-1.
“Seo!!” teriakku sambil melambaikan tangan pada eonni cantikku itu.
“Sunny-ah! Kau masuk kelas X-1 juga rupanya!” sahut Seo sambil membalas lambaian tanganku.
“Ayo sini cepat duduk di sampingku” lanjutnya kemudian.
“Ne,Ne!” jawabku sambil mengambil posisi duduk di samping Seo.
                Sedari dulu, bila aku bersama Seo pasti hatiku merasa tenang. Semua masalah yang aku alami, rasanya akan lebih ringan bila aku bersama Seo. Tak tau apa yang kurasakan ini, tapi aku sangat menyayagi Seo seperti eonniku sendiri. Seo selalu menemaniku. Sebenarnya dulu Seo pernah mengalami hal yang sangat mengerikan dalam hidupnya. Saat Seo kecil
oemma dan appa  nya meninggal karena pembunuhan . Karena kejadian itu Seo jadi tinggal bersama dengan keluargaku. Dia tinggal bersama dengan paman dan bibiku. Maka dari itu Seo sangat dekat denganku. Kita berdua hampir seperti kakak dan adik.
“Sunny, apa kau membawa makan?” kata Seo sambil menepuk pundakku.
“Aish! Aku lupa membawa makan! Ottoke? Neaga ottoke Seo?” jawabku panik sambil menarik-narik baju Seo.
“Gwechana Sunny-ah! Gwenchana. Tenang saja ya.” Ujarnya pelan sambil berusaha melepaskan tanganku dari bajunya.
“Mianhae,Seo-nni. Mianhae tidak bisa menemanimu makan.” Kataku sambil memancungkan bibir dan mengembungkan pipiku.
“Ne. Gwenchana” sahut Seo sambil mengusap rambutku.
                Bel istirahat telah berbunyi. Karena aku tidak membawa bekal, akhirnya aku terpaksa membelinya di kantin.
“Sunny-ah…” Kata Seo sambil menarik tanganku saat ingin pergi ke kantin.
“Ne?” jawabku padanya.
“Kau mau ke kantin?” tanyanya padaku.
“Ne,Seo. Wae?” ujarku kemudian.
“Anniya. Mm.. Hanya jangan terlalu lama ya.. Suasana disini begitu asing..” bisiknya padaku sambil tertawa.
“Ah! Haha. Baiklah Seo-nni” jawabku kemudian sambil mengedipkan mata padanya.
                Ah! Senangnya Seo-nni tertanyata tidak marah dan malah menyuruhku menemaninya makan siang. Dia memang benar-benar seperti eonni yang aku impi-impikan selama ini. Saat aku hampir sampai di kantin, tiba-tiba ada yang menabrak pundak sebelah kiriku. Karena begitu keras, akhirnya aku dan anak laki-laki yang menabrakku itu pun terjatuh dan saling tatap menatap.
                Aku melihat ke dalam matanya yang tajam. Matanya begitu indah, rasanya aku sudah terhipnotis jauh ke dalam karena matanya itu. Sampai aku tak tau apa yang harus ku lakukan setelah aku terjatuh tadi. Setelah kami merasa cukup lama memandang, aku akhirnya tersadar dari ‘hipnotis’ nya tadi.
“Kau tidak apa-apa? Apa kau terluka? Mianhae aku sudah menabrakmu.” Kata anak laki-laki itu sambil berusaha membantuku bangun dari dudukku.
“Ah! Anniya. Aku baik-baik saja. Seharusnya aku yang minta maaf, aku yang salah karena berjalan sambil melamun. Sampai tidak melihat kalau kau sedang berjalan di sampingkku. Mian” jelasku panjang lebar sambil membungkukkan badan untuk minta maaf.
“Ne. O,ya perkenalkan namaku Cho Kyuhyun dari kelas X-1. Namamu?” dia memperkenalkan diri kepadaku sambil menjulurkan tangan.
“Lee Sunny imnida. Aku juga kelas X-1” jawabku padanya.
“Waa kita ternyata sekelas ya. Yasudah kamu mau ke kantin ya?” Tanyanya kemudian.
“Ne, Ne! Wae?”tanyaku balik.
“Mau bersamaku? Aku juga ingin pergi ke kantin.” Jawabnya singkat. Dia tersenyum padaku! Rasanya pipiku memerah setelah dia mengajakku ke kantin bersama.
“Sunny-ah?” tegurnya sambil melambai lambaikan tangannya di mukaku yang sejak tadi melamun.
“Ah! Ne! Aku mau.” Jawabku yang terbangun dari lamunanku dan berusaha menutupi pipiku yang memerah.
                Aku tak menyangka hari ini aku bertemu namja tampan, yang mempunyai mata dan senyum indah pula. Senangnya~

***15 menit kemudian***

“Ayo kita kembali ke kelas” ucapnya sambil tersenyum padaku.
“Ne!” jawabku singkat.
                Saat kita hampir tiba di kelas, aku baru teringat bahwa aku sudah meninggalkan Seohyun lama sekali di kelas. Bagaimana kalau di marah?! Ah! Aku benar-benar bodoh.

----------Sunny Pov End----------
----------Kyuhyun Pov----------

                Saat kami hampir tiba di kelas, Sunny terlihat bingung dan takut. Tak tau apa yang sedang di pikirkannya tapi tangannya yang sedang memegang botol minuman tiba-tiba bergetar.
“Wae Sunny-ah? Kenapa tanganmu bergetar?” tanyaku padanya.
“Aku lupa kalau aku berjanji pada temanku. Aku berjanji agar tidak meninggalkannya terlalu lama! Tapi aku malah meninggalkannya begitu lama. Bagaimana jika dia marah padaku? Neaga ottoke oppa?!” jawabnya panik.
“Sudah tenang. Dia tidak akan marah padamu.” Ujarku menenangkannya.
“Tapi bagaimana bila dia marah? Bagaimana bila itu terjadi?” jawabnya bertambah panik.
                Saat itu juga aku menarik tangannya dan memojokkannya ditembok.
“O..oppa?” katanya sambil gemetar.
“Aku menjamin temanmu tak akan marah padamu. Pecayalah padaku.” Ujarku sambil menatap matanya yang membulat.
“Sudah ayo kita ke kelas!” Lanjutku kemudian dan melepaskan tanganku darinya.
“Ne, oppa.” Jawabnya dengan menunduk, menutupi pipinya yang merah.

----------Kyuhyun Pov End----------
----------Author Pov----------

                Sesampainya mereka berdua di kelas, Sunny langsung berlari ke meja Seohyun dan duduk di sebelahnya. Kyuhyun hanya berdiri di pintu.
“Seo,Seo mianhae aku sudah meninggalkanmu lama sekali. Yaksogel ijoboryoso mianhamnida! Jangan marah padaku ya?” kata Sunny sambil sedikit ber kaca-kaca.
“Kau ini benar-benar menyebalkan! Tau tidak? Tadi pagi aku sudah menunggumu lama, aku masih memaafkanmu karena untungnya kita tidak terlambat. Saat istirahat kau tidak membawa makanan padahal kau berjanji membawanya, tapi aku masih memaafkanmu. Sekarang? Kau malah meninggalkanku lama sekali. Bel masuk saja hampir berbunyi. Sebenarnya apa sih yang kau lakukan? Dari tadi aku makan sendirian sambil melihat yang lain makan dengan temannya masing-masing, berharap kau datang cepat dan menemaniku makan disini. Ternyata kau malah meninggalkanku lama sekali. Apa sebenarnya yang kaulakukan?!!” bentak Seohyun pada sunny. Sunny hanya tertunduk mendengar omelan Seohyun.
“Mianhae Seo-nni. Ini salahku” kata Sunny sambil menunduk dan menahan air mata yang sepertinya sudah ingin keluar dari tempatnya.
“Aish!” Desah Seohyun sambil berjalan keluar kelas.
                Kyuhyun yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Sunny dan mencoba menenangkan Sunny yang sedang menangis.
“Sudah jangan menangis. Biarkan dulu saja temanmu itu. Biarkan emosinya menurun dulu. Nanti setelah emosinya menurun coba ajak dia bicara perlahan-lahan. Pasti dia akan mengerti,kok.” Jelas Kyuhyun sambil mengelus-elus punggung Sunny.
“Mmm..” Angguk Sunny. Sunny sedikit lega setelah di hibur oleh Kyuhyun.
                Akhirnya waktu pulang sekolah pun tiba. Sunny yang tadi masih bertengkar dengan Seohyun pun berjalan pulang sendirian. Tapi saat itu Sunny tidak berjalan ke arah rumahnya. Melainkan ke arah Seoul International Park yang terletak satu blok dari rumahnya. Rasanya setelah kejadian tadi wajah Sunny terlihat murung. Dia tak pernah melihat Seohyun semarah tadi. Dia takut kalau Seohyun tiba-tiba tak mau berteman dengannya.

----------Author Pov End----------
----------Sunny Pov----------

                Rasanya aku benar-benar tidak pantas menjadi sahabat Seo-nni. Akhir-akhir ini sepertinya aku tidak menghargai perlakuan Seo-nni terhadapku. AAAHHHH!!! SAHABAT MACAM APA AKU INI!!! Hari ini Seoul International Park sangat sepi, bahkan seperti tak berpenghuni yang menambah kesan bersalah di hatiku ini. Tapi tak apa, biarkan saja aku begini, sendirian. Ini lebih menenangkan suasana hatiku.
                Tak kusadari hari sudah sore, dan dari tadi air mataku ini terus berlinang karena menyesali perbuatanku. Aku berbaring di atas rerumputan hijau, memandangi matahari yang ingin tenggelam. Rasanya aku ingin berteriak keras sore ini.
“SEBENARNYA AKU INI APAA!!! AKU SELALU MENHANCURKAN SEMUANYA!!! SEOHYUN MIANHAEE!! Hiks.. Hiks” Teriakku keras yang di sertai dengan turunnya air mataku. Saat aku baru saja berteriak, sebuah benda yang ternyata adalah bola menghantam keras kepalaku.
“AAWWW!!!” teriakku keras.
“Mianhae, Mianhae.. Aku tidak sengaja” Seorang anak laki-laki, lagi-lagi ‘bermasalah’ denganku. Kali ini anak laki-laki ini begitu keren, Matanya lebih indah dari Kyuhyun. Ahh! Aku tidak perduli! Aku sedang tidak mood melakukan apapun. Termasuk mengaggumi seorang anak laki-laki><!
“Gwenchana” kataku sambil tersenyum dan cepat-cepat menyudahi senyumku.
“Ini bolamu.” Lanjutku sambil memberikan bola basket anak itu.
“Gomawo. Kamu kenapa? Kenapa menangis?” ujarnya yang diikuti dengan terduduknya dia di sampingku.
“Apa karna bolaku?” Lanjutnya sambil berusaha mengelus-elus kepalaku.
“Anniya,Anniya!! Aku baik-baik saja. Ini bukan karena bolamu! Tapi.. Ini.. Karnaa.. Hiks..!” Aku tak kuasa menjelaskan semuanya pada anak itu. Rasanya air mataku ini terlanjur tak bisa berhenti.
“Loh, loh kenapa tiba-tiba menangis? Hei, jangan menangis yaa.. Cup cup.. Coba ceritakan semuanya padaku perlahan-lahan saja.Siapa tau aku bisa membantu. Tenang, aku tak akan beritahu siapapun. Oke?” Katanya kemudian.
“Mmm..” jawabku sambil  mencoba menarik nafas.
“Sebenarnya tadi aku menangis karena sahabatku…” kataku mengawali cerita.
“Aku sudah mengecewakannya akhir-akhir ini. Dan akhirnya membuat sahabatku itu marah padaku. Aku tak tau mengapa aku bisa jadi begini! Aku ini manusia macam apa sampai mengecewakan sahabat yang sudah memberikan semua kebaikannya untukku! Aku sama sekali tidak menghargai perlakuannya terhadapku! Aku memang bodoh! hiks.. hiks..” ceritaku panjang lebar padanya. Seusai aku bercerita aku terus menangis. Dan akhirnya menutupi wajahku dengan kedua tanganku.Tapi tak lama setelah aku menutup wajahku, tiba-tiba sebuah tangan lembut menarik kedua tanganku dan menjauhkannya dari mukaku. Ya, anak laki-laki itu yang melakukannya padaku. Setelah dia menarik lembut tanganku, dia mengusap air mataku dengan ibu jarinya yang halus.
“Sshh..sshh.. Sudah ya jangan menangis lagi. Aku paling tidak suka melihat anak perempuan menangis. Begini saja, kamu tunggu sampai nanti malam emosinya pasti mereda. Di saat itu minta maaflah padanya. Aku yakin dia pasti memaafkanmu. Aku menjamin itu!” nasehatnya padaku sambil mengedipkan matanya. Kata-kata itu hampir sama dengan kata-kata Kyuhyun. Apa semua anak laki-laki begitu?
“Bagaimana kalau tidak? Kalau dia tidak memaafkanku?” ucapku sedikit membentak.
“Berarti dia bukan sahabat yang baik untukmu. Dengar ya! Kalau kau memang merasa dia adalah sahabatmu dia pasti akan mengerti,memaklumi, dan memaafkan apapun yang kaulakukan baik yang sengaja ataupun tidak. Tapi bukan berarti hanya sahabatmu itu yang harus mengerti kamu, kamu juga harus mengerti semua keadaannya. Intinya harus saling mengerti dan melengkapi. Paham?” jawabnya tegas. Aku hanya terdiam mendengar jawabannya yang begitu bijaksana. Mataku membulat, dan air matakupun akhirnya berhenti. Dia sudah sangat menenangkan hatiku.
“Kau…” kataku menggantung.
“GOMAWO,GOMAWO,GOMAWOO!!! Kau sudah menenangkan hatiku. Seandainya kita bisa jadi sahabat.” lanjutku yang tak sadar sudah memeluknya.
“AAH! Mian,Mian! Aku sudah tidak sopan padamu.” pintaku seraya cepat-cepat melepaskan pelukanku.
“Haha.. Ne gwenchana! O,ya perkenalkan, Lee Sungmin imnida.” kenalnya padaku.
“Lee Sunny imnida” balasku.
“Apa kau pelajar?” tanyanya.
“Ne.” jawabku singkat.
“Kau sekolah dimana?” tanyanya lagi.
“Seoul Senior High School. Wae?” tanyaku padanya.
“Waa aku juga bersekolah disana. Aku kelas X-1. Kau?” sahutnya.
“Sama! Bagaimana bisa? Haha” tawaku sambil memukul tangannya.
“Iya kebetulan sekali. Haha” ucapnya lagi.
                Tak kusangka ternyata orang-orang yang kutemui ini satu kelas denganku. Senang rasanya mempunyai teman-teman baru.
“Sungmin-ah, aku pulang dulu ya. Sampai ketemu besok! Dowa jusyoso gamsahamnida  oppa. Annyeong!” pamitku padanya.
“Ne!  Annyeong Sunny-ah” katanya sambil melambaikan tangan.
                Malam ini aku berniat menemui  Seohyun. Aku harus minta maaf padanya. Harus! Karena aku sahabatnya.
“Akhirnya sampai juga.” Ucapku setelah sampai di depan rumah Seohyun.
                TING TONG! Aku memencet bel rumah Seo. Sedikit gugup rasanya. Tapi aku harus berani demi persahabatan ku  dan Seo! Hwaiting Sunny-ah!
“Sunny-ah?!” Kata Seo sambil membuka pintu dan terlihat terkejut atas kedatanganku.
“Mian datang kemari malam-malam begini.” Sahutku kemudian sambil menggaruk-garuk kepalaku.
“Gwenchana. Ada apa Sunny-ah?” Tanya Seo lembut pada ku. Kata-katanya begitu lembut padaku. Apa dia sudah tidak marah? Apa dia sudah memaafkanku? Hanya pertanyaan itu yang saat ini mengerubuti pikiranku. Sudahlah! Meskipun dia tidak marah, aku tetap harus minta maaf padanya!
“Sunny-ah?” Tanyanya lagi seraya membangkitkanku dari lamunanku.
“Ne,Seo-nni. Begini aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Jawabku.
“Katakan saja.” Kata Seo sambil tersenyum.
“Mmm.. Aku ingin minta maaf padamu tentang masalah di sekolah tadi. Jujur hal itu membuatku sadar betapa mengecewakannya aku sebagai sahabat. Jadi mianhae Seo-nni. Mau kan kau memaafkanku?” Jelasku sambil sedikit demi sedikit meneteskan air mataku.
“Ah! Sudah sudah. Tak perlu menangis begitu. Aku sudah memaafkanmu Sunny-sshii. Lagi pula tadi aku juga terlalu kasar padamu. Itu kan hal sepele. Hehe.” Sahut Seohyun.
“Jadi, kita tetap teman kan?” Tanyaku sambil mengusap air mataku.
“Tentu saja Sunny-ah! Hehe” Jawabnya bersamaan dengan berpelukannya kita berdua.
                Sungmin oppa benar. Inilah yang di namakan sahabat. Saling melengkapi, saling memahami, saling percaya, dan yang terpenting saling memaafkan.
>>>>>Keesokan harinya di Seol Senior High School<<<<<
                Hari ini adalah hari kedua aku masuk SMA, suasananya jelas berbeda sekali dengan kemarin. Suasana hari ini begitu ramai karena para siswa-siswi sudah saling mengenal. Yaaahh, mungkin hanya aku saja yang masih belum menghafal nama siswa-siswi di sini. Aku memang payah!
                KRRIIINNNGG!! Akhirnya bel masuk berbunyi. Saatnya masuk ke kelas masing-masing. Sebenarnya aku mengharapkan saat-saat ini. Saat-saat masuk kelas, karena aku bisa bertemu Cho Kyuhuyun. Entah kenapa, tapi rasanya anak itu sangat menarik.
                Di kelas X-1 semua siwa-siswinya sangatlah pendiam. Itu dikarenakan di kelas ini terdapat murid-murid yang pandai. Rata nilainya saja 9,87. Hebat sekali kan? >< Sangatlah jauh denganku yang memiliki rata-rata nilai 7,32. Nilai macam apa itu?! Sedangkan Seohyun nilai rata-ratanya 9,20! Waa hebat sekali!! Aku saja sampai heran,bagaimana bisa aku masuk kelas ini!!><
                Tadi saat pemilihan pengurus kelas, Kyuhyun terpilih menjadi ketua kelas. Sedangkan wakilnya, Sungmin. Aku dan Seohyun terpilih menjadi sekertaris. Selalu saja kebetulan ya? Kekeke~ Sebenarnya saat aku terpilih menjadi sekertaris, aku sangatlah bersyukur karena itu berarti aku bisa semakin dekat dengan Kyu. Sepulang sekolah nanti, aku ada piket untuk membersihkan kelas bersama dengan Kyu. Rasanya benar-benar seperti mimpii!!
                KRRIIINNNGG!! Bel pulang sekolah berbunyi. Saatnya bagiku untuk membersihkan kelas.
“WAAAHHH KOTORNYAAA!!!” Teriakku keras karena melihat kelasku yang sangat amat tak teratur. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak kananku.
“Tenang, kalau di bereskan bersama, tak akan jadi masalah kan?hehe. Hwaiting!” ucap Kyu padaku sambil mengepalkan tangan.
“Ne! Hwaiting!” balasku kemudian. Saat ini Kyu sedang membereskan bangku-bangku yang berantakan. Sedangkan aku membersihkan papan tulis. Karena badanku pendek, terpaksa aku menaiki sebuah kursi untuk menghapus bagian atas papan tulis.
“Hati-hati ya! Kalau terjatuh bisa gawat! Hehe.” Goda kyuhyun padaku.
“Ah! Oppa.. Aku tidak akan apa-apa. Hehe.”Ledekku padanya.
“Lihat ini oppa!” Lanjutku sambil melompat-lompat di atas kursi. Aku hanya berniat menggoda Kyu dan bermaksud memberitahu bahwa ‘AKU TIDAK AKAN APA-APA!^^’. Namun tak kusadari aku mengambil kursi yang telah lapuk bagian kakinya.
                PPRRRAAAAKK!!! Kursi yang ku naiki tiba-tiba patah. Aku pun melayang jatuh.
“AAAHHH!!!” Teriakku. Saat kupikir badanku telah tergeletak di lantai, dan membayangkan betapa sakitnya efek terjatuh, ternyata aku tak merasakan keduanya. Aku hanya merasa aku telah di topang seseorang. Saat aku membuka mata untuk mengetahui siapa yang telah menopangku, aku terkejut karena ternyata orang itu Kyu!
“K..Kyu-oppa?” kataku tersendat karena masih tak percaya dengan yang dilakukan Kyu.
“Sudah ku bilang kan? Makanya, dengarkan kata-kata oppamu ini.” Ucap Kyu sambil tersenyum evil. Tapi tiba-tiba Kyu mendekati wajahku. Dia mengatakan..
“Sunny-ah, jika ku lihat wajahmu lebih dekat seperti ini, aku merasa wajahmu  lebih…”
“Lebih indah!” lanjutnya lagi.
“Mwo oppa?” Kataku terkejut. Saat itu juga Kyu tiba-tiba mendekati wajahku. Lebih dekat. Dekat. Sampai kurasakan hembusan nafasnya begitu dekat di wajahku. Apa yang ingin dia lakukan padaku!
“O..Oppa? Apa yang kau lakukan oppa?” Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Wajahku memerah, mataku membulat. Sedangkan Kyu hanya terdiam dan lebih mendekatkan wajahnya padaku. Apa dia ingin menciumku?! Tidak ini tidak boleh terjadi! Meski aku menyukainya tapi.. Tapi jangan begini!! Kyu hentikan ini!! Seseorang tolong aku!!

***To Be Continued***

                Annyeong chingudeul!^^ Gimana ceritanya? Bagus gk? Suka? Mau dilanjutin gk ceritanya? Yang bilang bagus dan jelek. Yang suka dan yang gk suka. Yang mau dilanjutin dan yg gk mau, musti ninggalin jejak disini alias comment yaaahh! Hehe^^ Karna saran dan kritik kalian sangat di butuhkan demi kelanjutan ff ini=.=’ Kutunggu commentnya yah.. Saranghae yooo!! :*

2 komentar:

Unknown said...

Sip Cha :)
Lanjutin .... \( > . < )/
Hwaiting ... !!! semangat
Bagus lohh ;)
Aq tunggu...
oke ?

ChaaDenyssa said...

hehe..
Gomawo;;)

 

ChaaDenyssa Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template