Tittle : Sorry for Loving You..!!! (Part 1)
Author : Chacha Denyssa
Genre : Romantic, Life,Family.
Cast :
·
Lee Sukyu as Sunny
·
Lee Sungmin as Sungmin
·
Cho Kyuhyun as Kyuhyun
·
Seo Joo Hyun as Seohyun
Other Cast : Super Generation
Songs : Super Generation
Type : Fourshoot
Rating : PG-15
WARNING!!! : No
Siders (Silent Readers)! SAFER? DON’T READ THIS FF! Don’t like this couple?
DON’T READ and NO BASHING!NO PLAGIAT! Silahkan tulis saran dan kritik kalian
karna itu sangat membantu.^^
Annyeong
Haseyo!!^^ Seneng banget deh rasanya karena akhirnya hari ini aku sdh bs
nge-share ff pertama ku hehe^^ karena ini ff pertama ku jadi harap maklum kalo
ada beberapa kata yg gk sengaja salah hehe._. Aku sengaja buat ff ini soalnya SunSun itu
couple favorit kuu>< O,ya ff ini aku tujuin salah satunya buat para
SunSun Shipper loh! Yang ngerasa SunSun Shipper angkat jempolan kakinya masing2
*plak* . Kamsha juga buat temen2 yang sangat amat mendukung pembuatan ff ini. Inget
ya Plot ini asli buatanku soalnya ceritanya agak curcol tetang akuu sih hiks._.
*terharu biru*. Satu lagi,Posternya100% asli buatanku, keliatan gk rapi banget ya._.v. Saranghae yo deh buat semua!^^
Ok Happy reading yaa *ciumin readers satu2^^*
----------Sunny Pov----------
Hari
ini adalah hari pertama aku masuk SMA. Yap perasaanku benar-benar gugup karena
memikirkan sesuatu yang tidak-tidak tentang sekolah baruku ini. Untung saja aku
masuk di sekolah yang sama dengan sahabatku Seohyun. Seohyun adalah temanku
sejak kecil, kita berdua selalu menghabiskan waktu bersama,bermain bersama,
makan bersama, hampir semua kegiatan yang kulakukan selalu bersamanya. Saking
dekatnya, oemma dan appa ku sampai mengenal betul yoja cantik ini.
“Oemma!! Sunny berangkat sekolah dulu ya!” teriakku keras
pada oemmaku yang sedang sibuk membuat
sarapan di dapur.
“Sunny-ah. Apa kau tidak sarapan dulu?” jawab eomma sambil
berlari kecil ke arahku.
“Aniya oemma, gwenchana. Aku sudah di tunggu Seobaby di
depan. Sampai nanti eomma!” ucapku sambil mencium pipi oemma ku.
Setelah
berpamitan aku segera berlari keluar rumah untuk menemui Seohyun yang sudah
menungguku sedari tadi.
“Aish! Kau ini lama betul! Lihat sekarang sudah jam berapa?”
omel Seohyun pada ku.
“Hosh! Mianhae Seo, tadi alarmku tidak berbunyi jadi aku bangun
terlambat. Mian Mian!” ujarku sambil menunduk dan terengah-engah dan berusaha
mengambil udara.
“Ne! Gwenchana. Sudah ayo cepat kita berangkat. Kalau
terlambat bisa gawat!”ujarnya sembari menarik tanganku dan mengajakku berlari.
“Ah! Pelan sedikit dong Seo!” gerutuku pada Seohyun karena
berlari cepat sekali. Seo hanya diam sambil terus berlari.
“Ish!” batinku.
>>>>>Seoul Senior High
School<<<<<
“Hosh! Hosh! Akhirnya sampai juga Sunny-ah!” ujar Seohyun
padaku.
“Ne! Untung saja tidak terlambat.” Sahutku.
“Mmm! Sudah ayo masuk sunny!” ajak Seohyun.
“Ne!” Sahutku kemudian.
KKKRRRIINNGG!!!
Bel tanda masuknya siswa-siswi berbunyi. Siswa-siswi baru ,segera berkumpul di
lapangan. Satu per satu murid dipanggil masuk ke dalam kelas secara acak. Aku
hanya berdoa semoga satu kelas dengan chinguku.
“Seo Joo Hyun. Masuk di kelas X-1” Akhirnya nama Seo pun di panggil.
“Ah! Sunny-ah aku masuk dl ya.. Hwaiting Sunny-ah!” ucap Seo
sambil tersenyum ke arahku untuk menghiburku.
Siapa
nama selanjutnya? Aku ingin tau! Semoga aku satu kelas dengan Seobaby! Huh!
“Lee Sunkyu!” akhirnya namaku di panggil.
“Kamu masuk di kelas……..” ujar kepala sekolah itu
menggantung.
“X-1 Aku mohon! Aku mohon!” ujarku perlahan sambil
memejamkan mata dan menggenggam erat kedua tanganku.
“X-1.” Lanjut kepala sekolah itu.
“YAAY!!” teriakku sambil melompat-lompat karena kegirangan.
Akhirnya aku satu kelas dengan
chinguku. Sejak SD sampai SMA aku selalu satu kelas dengan Seo. Tapi entah,
dari dulu aku tetap tak merasa bosan bila masuk di kelas yang sama dengannya.
Setelah pengumuman kelas tadi aku lalu bergegas masuk ke ruang X-1.
“Seo!!” teriakku sambil melambaikan tangan pada eonni
cantikku itu.
“Sunny-ah! Kau masuk kelas X-1 juga rupanya!” sahut Seo
sambil membalas lambaian tanganku.
“Ayo sini cepat duduk di sampingku” lanjutnya kemudian.
“Ne,Ne!” jawabku sambil mengambil posisi duduk di samping
Seo.
Sedari
dulu, bila aku bersama Seo pasti hatiku merasa tenang. Semua masalah yang aku
alami, rasanya akan lebih ringan bila aku bersama Seo. Tak tau apa yang
kurasakan ini, tapi aku sangat menyayagi Seo seperti eonniku sendiri. Seo
selalu menemaniku. Sebenarnya dulu Seo pernah mengalami hal yang sangat
mengerikan dalam hidupnya. Saat Seo kecil
oemma dan appa nya
meninggal karena pembunuhan . Karena kejadian itu Seo jadi tinggal bersama
dengan keluargaku. Dia tinggal bersama dengan paman dan bibiku. Maka dari itu
Seo sangat dekat denganku. Kita berdua hampir seperti kakak dan adik.
“Sunny, apa kau membawa makan?” kata Seo sambil menepuk
pundakku.
“Aish! Aku lupa membawa makan! Ottoke? Neaga ottoke Seo?”
jawabku panik sambil menarik-narik baju Seo.
“Gwechana Sunny-ah! Gwenchana. Tenang saja ya.” Ujarnya
pelan sambil berusaha melepaskan tanganku dari bajunya.
“Mianhae,Seo-nni. Mianhae tidak bisa menemanimu makan.”
Kataku sambil memancungkan bibir dan mengembungkan pipiku.
“Ne. Gwenchana” sahut Seo sambil mengusap rambutku.
Bel
istirahat telah berbunyi. Karena aku tidak membawa bekal, akhirnya aku terpaksa
membelinya di kantin.
“Sunny-ah…” Kata Seo sambil menarik tanganku saat ingin
pergi ke kantin.
“Ne?” jawabku padanya.
“Kau mau ke kantin?” tanyanya padaku.
“Ne,Seo. Wae?” ujarku kemudian.
“Anniya. Mm.. Hanya jangan terlalu lama ya.. Suasana disini
begitu asing..” bisiknya padaku sambil tertawa.
“Ah! Haha. Baiklah Seo-nni” jawabku kemudian sambil
mengedipkan mata padanya.
Ah!
Senangnya Seo-nni tertanyata tidak marah dan malah menyuruhku menemaninya makan
siang. Dia memang benar-benar seperti eonni yang aku impi-impikan selama ini.
Saat aku hampir sampai di kantin, tiba-tiba ada yang menabrak pundak sebelah
kiriku. Karena begitu keras, akhirnya aku dan anak laki-laki yang menabrakku itu
pun terjatuh dan saling tatap menatap.
Aku
melihat ke dalam matanya yang tajam. Matanya begitu indah, rasanya aku sudah
terhipnotis jauh ke dalam karena matanya itu. Sampai aku tak tau apa yang harus
ku lakukan setelah aku terjatuh tadi. Setelah kami merasa cukup lama memandang,
aku akhirnya tersadar dari ‘hipnotis’ nya tadi.
“Kau tidak apa-apa? Apa kau terluka? Mianhae aku sudah
menabrakmu.” Kata anak laki-laki itu sambil berusaha membantuku bangun dari
dudukku.
“Ah! Anniya. Aku baik-baik saja. Seharusnya aku yang minta
maaf, aku yang salah karena berjalan sambil melamun. Sampai tidak melihat kalau
kau sedang berjalan di sampingkku. Mian” jelasku panjang lebar sambil
membungkukkan badan untuk minta maaf.
“Ne. O,ya perkenalkan namaku Cho Kyuhyun dari kelas X-1.
Namamu?” dia memperkenalkan diri kepadaku sambil menjulurkan tangan.
“Lee Sunny imnida. Aku juga kelas X-1” jawabku padanya.
“Waa kita ternyata sekelas ya. Yasudah kamu mau ke kantin
ya?” Tanyanya kemudian.
“Ne, Ne! Wae?”tanyaku balik.
“Mau bersamaku? Aku juga ingin pergi ke kantin.” Jawabnya
singkat. Dia tersenyum padaku! Rasanya pipiku memerah setelah dia mengajakku ke
kantin bersama.
“Sunny-ah?” tegurnya sambil melambai lambaikan tangannya di
mukaku yang sejak tadi melamun.
“Ah! Ne! Aku mau.” Jawabku yang terbangun dari lamunanku dan
berusaha menutupi pipiku yang memerah.
Aku tak
menyangka hari ini aku bertemu namja tampan, yang mempunyai mata dan senyum
indah pula. Senangnya~
***15 menit kemudian***
“Ayo kita kembali ke kelas” ucapnya sambil tersenyum padaku.
“Ne!” jawabku singkat.
Saat
kita hampir tiba di kelas, aku baru teringat bahwa aku sudah meninggalkan
Seohyun lama sekali di kelas. Bagaimana kalau di marah?! Ah! Aku benar-benar
bodoh.
----------Sunny Pov End----------
----------Kyuhyun Pov----------
Saat
kami hampir tiba di kelas, Sunny terlihat bingung dan takut. Tak tau apa yang
sedang di pikirkannya tapi tangannya yang sedang memegang botol minuman
tiba-tiba bergetar.
“Wae Sunny-ah? Kenapa tanganmu bergetar?” tanyaku padanya.
“Aku lupa kalau aku berjanji pada temanku. Aku berjanji agar
tidak meninggalkannya terlalu lama! Tapi aku malah meninggalkannya begitu lama.
Bagaimana jika dia marah padaku? Neaga ottoke oppa?!” jawabnya panik.
“Sudah tenang. Dia tidak akan marah padamu.” Ujarku
menenangkannya.
“Tapi bagaimana bila dia marah? Bagaimana bila itu terjadi?”
jawabnya bertambah panik.
Saat
itu juga aku menarik tangannya dan memojokkannya ditembok.
“O..oppa?” katanya sambil gemetar.
“Aku menjamin temanmu tak akan marah padamu. Pecayalah
padaku.” Ujarku sambil menatap matanya yang membulat.
“Sudah ayo kita ke kelas!” Lanjutku kemudian dan melepaskan
tanganku darinya.
“Ne, oppa.” Jawabnya dengan menunduk, menutupi pipinya yang
merah.
----------Kyuhyun Pov End----------
----------Author Pov----------
Sesampainya
mereka berdua di kelas, Sunny langsung berlari ke meja Seohyun dan duduk di
sebelahnya. Kyuhyun hanya berdiri di pintu.
“Seo,Seo mianhae aku sudah meninggalkanmu lama sekali.
Yaksogel ijoboryoso mianhamnida! Jangan marah padaku ya?” kata Sunny sambil
sedikit ber kaca-kaca.
“Kau ini benar-benar menyebalkan! Tau tidak? Tadi pagi aku
sudah menunggumu lama, aku masih memaafkanmu karena untungnya kita tidak
terlambat. Saat istirahat kau tidak membawa makanan padahal kau berjanji
membawanya, tapi aku masih memaafkanmu. Sekarang? Kau malah meninggalkanku lama
sekali. Bel masuk saja hampir berbunyi. Sebenarnya apa sih yang kau lakukan?
Dari tadi aku makan sendirian sambil melihat yang lain makan dengan temannya
masing-masing, berharap kau datang cepat dan menemaniku makan disini. Ternyata
kau malah meninggalkanku lama sekali. Apa sebenarnya yang kaulakukan?!!” bentak
Seohyun pada sunny. Sunny hanya tertunduk mendengar omelan Seohyun.
“Mianhae Seo-nni. Ini salahku” kata Sunny sambil menunduk
dan menahan air mata yang sepertinya sudah ingin keluar dari tempatnya.
“Aish!” Desah Seohyun sambil berjalan keluar kelas.
Kyuhyun
yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Sunny dan mencoba menenangkan
Sunny yang sedang menangis.
“Sudah jangan menangis. Biarkan dulu saja temanmu itu.
Biarkan emosinya menurun dulu. Nanti setelah emosinya menurun coba ajak dia
bicara perlahan-lahan. Pasti dia akan mengerti,kok.” Jelas Kyuhyun sambil
mengelus-elus punggung Sunny.
“Mmm..” Angguk Sunny. Sunny sedikit lega setelah di hibur
oleh Kyuhyun.
Akhirnya
waktu pulang sekolah pun tiba. Sunny yang tadi masih bertengkar dengan Seohyun
pun berjalan pulang sendirian. Tapi saat itu Sunny tidak berjalan ke arah
rumahnya. Melainkan ke arah Seoul International Park yang terletak satu blok
dari rumahnya. Rasanya setelah kejadian tadi wajah Sunny terlihat murung. Dia
tak pernah melihat Seohyun semarah tadi. Dia takut kalau Seohyun tiba-tiba tak
mau berteman dengannya.
----------Author Pov End----------
----------Sunny Pov----------
Rasanya
aku benar-benar tidak pantas menjadi sahabat Seo-nni. Akhir-akhir ini
sepertinya aku tidak menghargai perlakuan Seo-nni terhadapku. AAAHHHH!!!
SAHABAT MACAM APA AKU INI!!! Hari ini Seoul International Park sangat sepi,
bahkan seperti tak berpenghuni yang menambah kesan bersalah di hatiku ini. Tapi
tak apa, biarkan saja aku begini, sendirian. Ini lebih menenangkan suasana
hatiku.
Tak
kusadari hari sudah sore, dan dari tadi air mataku ini terus berlinang karena
menyesali perbuatanku. Aku berbaring di atas rerumputan hijau, memandangi
matahari yang ingin tenggelam. Rasanya aku ingin berteriak keras sore ini.
“SEBENARNYA AKU INI APAA!!! AKU SELALU MENHANCURKAN
SEMUANYA!!! SEOHYUN MIANHAEE!! Hiks.. Hiks” Teriakku keras yang di sertai
dengan turunnya air mataku. Saat aku baru saja berteriak, sebuah benda yang
ternyata adalah bola menghantam keras kepalaku.
“AAWWW!!!” teriakku keras.
“Mianhae, Mianhae.. Aku tidak sengaja” Seorang anak
laki-laki, lagi-lagi ‘bermasalah’ denganku. Kali ini anak laki-laki ini begitu
keren, Matanya lebih indah dari Kyuhyun. Ahh! Aku tidak perduli! Aku sedang
tidak mood melakukan apapun. Termasuk mengaggumi seorang anak
laki-laki><!
“Gwenchana” kataku sambil tersenyum dan cepat-cepat
menyudahi senyumku.
“Ini bolamu.” Lanjutku sambil memberikan bola basket anak
itu.
“Gomawo. Kamu kenapa? Kenapa menangis?” ujarnya yang diikuti
dengan terduduknya dia di sampingku.
“Apa karna bolaku?” Lanjutnya sambil berusaha mengelus-elus
kepalaku.
“Anniya,Anniya!! Aku baik-baik saja. Ini bukan karena
bolamu! Tapi.. Ini.. Karnaa.. Hiks..!” Aku tak kuasa menjelaskan semuanya pada
anak itu. Rasanya air mataku ini terlanjur tak bisa berhenti.
“Loh, loh kenapa tiba-tiba menangis? Hei, jangan menangis
yaa.. Cup cup.. Coba ceritakan semuanya padaku perlahan-lahan saja.Siapa tau
aku bisa membantu. Tenang, aku tak akan beritahu siapapun. Oke?” Katanya
kemudian.
“Mmm..” jawabku sambil
mencoba menarik nafas.
“Sebenarnya tadi aku menangis karena sahabatku…” kataku
mengawali cerita.
“Aku sudah mengecewakannya akhir-akhir ini. Dan akhirnya
membuat sahabatku itu marah padaku. Aku tak tau mengapa aku bisa jadi begini!
Aku ini manusia macam apa sampai mengecewakan sahabat yang sudah memberikan
semua kebaikannya untukku! Aku sama sekali tidak menghargai perlakuannya
terhadapku! Aku memang bodoh! hiks.. hiks..” ceritaku panjang lebar padanya.
Seusai aku bercerita aku terus menangis. Dan akhirnya menutupi wajahku dengan
kedua tanganku.Tapi tak lama setelah aku menutup wajahku, tiba-tiba sebuah
tangan lembut menarik kedua tanganku dan menjauhkannya dari mukaku. Ya, anak
laki-laki itu yang melakukannya padaku. Setelah dia menarik lembut tanganku,
dia mengusap air mataku dengan ibu jarinya yang halus.
“Sshh..sshh.. Sudah ya jangan menangis lagi. Aku paling
tidak suka melihat anak perempuan menangis. Begini saja, kamu tunggu sampai
nanti malam emosinya pasti mereda. Di saat itu minta maaflah padanya. Aku yakin
dia pasti memaafkanmu. Aku menjamin itu!” nasehatnya padaku sambil mengedipkan
matanya. Kata-kata itu hampir sama dengan kata-kata Kyuhyun. Apa semua anak
laki-laki begitu?
“Bagaimana kalau tidak? Kalau dia tidak memaafkanku?” ucapku
sedikit membentak.
“Berarti dia bukan sahabat yang baik untukmu. Dengar ya!
Kalau kau memang merasa dia adalah sahabatmu dia pasti akan mengerti,memaklumi,
dan memaafkan apapun yang kaulakukan baik yang sengaja ataupun tidak. Tapi bukan
berarti hanya sahabatmu itu yang harus mengerti kamu, kamu juga harus mengerti
semua keadaannya. Intinya harus saling mengerti dan melengkapi. Paham?”
jawabnya tegas. Aku hanya terdiam mendengar jawabannya yang begitu bijaksana.
Mataku membulat, dan air matakupun akhirnya berhenti. Dia sudah sangat
menenangkan hatiku.
“Kau…” kataku menggantung.
“GOMAWO,GOMAWO,GOMAWOO!!! Kau sudah menenangkan hatiku. Seandainya
kita bisa jadi sahabat.” lanjutku yang tak sadar sudah memeluknya.
“AAH! Mian,Mian! Aku sudah tidak sopan padamu.” pintaku
seraya cepat-cepat melepaskan pelukanku.
“Haha.. Ne gwenchana! O,ya perkenalkan, Lee Sungmin imnida.”
kenalnya padaku.
“Lee Sunny imnida” balasku.
“Apa kau pelajar?” tanyanya.
“Ne.” jawabku singkat.
“Kau sekolah dimana?” tanyanya lagi.
“Seoul Senior High School. Wae?” tanyaku padanya.
“Waa aku juga bersekolah disana. Aku kelas X-1. Kau?”
sahutnya.
“Sama! Bagaimana bisa? Haha” tawaku sambil memukul
tangannya.
“Iya kebetulan sekali. Haha” ucapnya lagi.
Tak
kusangka ternyata orang-orang yang kutemui ini satu kelas denganku. Senang
rasanya mempunyai teman-teman baru.
“Sungmin-ah, aku pulang dulu ya. Sampai ketemu besok! Dowa
jusyoso gamsahamnida oppa. Annyeong!”
pamitku padanya.
“Ne! Annyeong
Sunny-ah” katanya sambil melambaikan tangan.
Malam ini
aku berniat menemui Seohyun. Aku harus
minta maaf padanya. Harus! Karena aku sahabatnya.
“Akhirnya sampai juga.” Ucapku setelah sampai di depan rumah
Seohyun.
TING
TONG! Aku memencet bel rumah Seo. Sedikit gugup rasanya. Tapi aku harus berani
demi persahabatan ku dan Seo! Hwaiting
Sunny-ah!
“Sunny-ah?!” Kata Seo sambil membuka pintu dan terlihat
terkejut atas kedatanganku.
“Mian datang kemari malam-malam begini.” Sahutku kemudian
sambil menggaruk-garuk kepalaku.
“Gwenchana. Ada apa Sunny-ah?” Tanya Seo lembut pada ku.
Kata-katanya begitu lembut padaku. Apa dia sudah tidak marah? Apa dia sudah
memaafkanku? Hanya pertanyaan itu yang saat ini mengerubuti pikiranku.
Sudahlah! Meskipun dia tidak marah, aku tetap harus minta maaf padanya!
“Sunny-ah?” Tanyanya lagi seraya membangkitkanku dari
lamunanku.
“Ne,Seo-nni. Begini aku ingin mengatakan sesuatu padamu.”
Jawabku.
“Katakan saja.” Kata Seo sambil tersenyum.
“Mmm.. Aku ingin minta maaf padamu tentang masalah di
sekolah tadi. Jujur hal itu membuatku sadar betapa mengecewakannya aku sebagai
sahabat. Jadi mianhae Seo-nni. Mau kan kau memaafkanku?” Jelasku sambil sedikit
demi sedikit meneteskan air mataku.
“Ah! Sudah sudah. Tak perlu menangis begitu. Aku sudah
memaafkanmu Sunny-sshii. Lagi pula tadi aku juga terlalu kasar padamu. Itu kan
hal sepele. Hehe.” Sahut Seohyun.
“Jadi, kita tetap teman kan?” Tanyaku sambil mengusap air
mataku.
“Tentu saja Sunny-ah! Hehe” Jawabnya bersamaan dengan
berpelukannya kita berdua.
Sungmin
oppa benar. Inilah yang di namakan sahabat. Saling melengkapi, saling memahami,
saling percaya, dan yang terpenting saling memaafkan.
>>>>>Keesokan harinya di Seol Senior High
School<<<<<
Hari
ini adalah hari kedua aku masuk SMA, suasananya jelas berbeda sekali dengan
kemarin. Suasana hari ini begitu ramai karena para siswa-siswi sudah saling
mengenal. Yaaahh, mungkin hanya aku saja yang masih belum menghafal nama
siswa-siswi di sini. Aku memang payah!
KRRIIINNNGG!!
Akhirnya bel masuk berbunyi. Saatnya masuk ke kelas masing-masing. Sebenarnya
aku mengharapkan saat-saat ini. Saat-saat masuk kelas, karena aku bisa bertemu
Cho Kyuhuyun. Entah kenapa, tapi rasanya anak itu sangat menarik.
Di
kelas X-1 semua siwa-siswinya sangatlah pendiam. Itu dikarenakan di kelas ini terdapat
murid-murid yang pandai. Rata nilainya saja 9,87. Hebat sekali kan? ><
Sangatlah jauh denganku yang memiliki rata-rata nilai 7,32. Nilai macam apa
itu?! Sedangkan Seohyun nilai rata-ratanya 9,20! Waa hebat sekali!! Aku saja
sampai heran,bagaimana bisa aku masuk kelas ini!!><
Tadi
saat pemilihan pengurus kelas, Kyuhyun terpilih menjadi ketua kelas. Sedangkan
wakilnya, Sungmin. Aku dan Seohyun terpilih menjadi sekertaris. Selalu saja
kebetulan ya? Kekeke~ Sebenarnya saat aku terpilih menjadi sekertaris, aku sangatlah
bersyukur karena itu berarti aku bisa semakin dekat dengan Kyu. Sepulang
sekolah nanti, aku ada piket untuk membersihkan kelas bersama dengan Kyu.
Rasanya benar-benar seperti mimpii!!
KRRIIINNNGG!!
Bel pulang sekolah berbunyi. Saatnya bagiku untuk membersihkan kelas.
“WAAAHHH KOTORNYAAA!!!” Teriakku keras karena melihat
kelasku yang sangat amat tak teratur. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak
kananku.
“Tenang, kalau di bereskan bersama, tak akan jadi masalah
kan?hehe. Hwaiting!” ucap Kyu padaku sambil mengepalkan tangan.
“Ne! Hwaiting!” balasku kemudian. Saat ini Kyu sedang
membereskan bangku-bangku yang berantakan. Sedangkan aku membersihkan papan
tulis. Karena badanku pendek, terpaksa aku menaiki sebuah kursi untuk menghapus
bagian atas papan tulis.
“Hati-hati ya! Kalau terjatuh bisa gawat! Hehe.” Goda
kyuhyun padaku.
“Ah! Oppa.. Aku tidak akan apa-apa. Hehe.”Ledekku padanya.
“Lihat ini oppa!” Lanjutku sambil melompat-lompat di atas
kursi. Aku hanya berniat menggoda Kyu dan bermaksud memberitahu bahwa ‘AKU
TIDAK AKAN APA-APA!^^’. Namun tak kusadari aku mengambil kursi yang telah lapuk
bagian kakinya.
PPRRRAAAAKK!!!
Kursi yang ku naiki tiba-tiba patah. Aku pun melayang jatuh.
“AAAHHH!!!” Teriakku. Saat kupikir badanku telah tergeletak
di lantai, dan membayangkan betapa sakitnya efek terjatuh, ternyata aku tak
merasakan keduanya. Aku hanya merasa aku telah di topang seseorang. Saat aku
membuka mata untuk mengetahui siapa yang telah menopangku, aku terkejut karena
ternyata orang itu Kyu!
“K..Kyu-oppa?” kataku tersendat karena masih tak percaya
dengan yang dilakukan Kyu.
“Sudah ku bilang kan? Makanya, dengarkan kata-kata oppamu
ini.” Ucap Kyu sambil tersenyum evil. Tapi tiba-tiba Kyu mendekati wajahku. Dia
mengatakan..
“Sunny-ah, jika ku lihat wajahmu lebih dekat seperti ini,
aku merasa wajahmu lebih…”
“Lebih indah!” lanjutnya lagi.
“Mwo oppa?” Kataku terkejut. Saat itu juga Kyu tiba-tiba
mendekati wajahku. Lebih dekat. Dekat. Sampai kurasakan hembusan nafasnya
begitu dekat di wajahku. Apa yang ingin dia lakukan padaku!
“O..Oppa? Apa yang kau lakukan oppa?” Aku tak bisa berkata
apa-apa lagi. Wajahku memerah, mataku membulat. Sedangkan Kyu hanya terdiam dan
lebih mendekatkan wajahnya padaku. Apa dia ingin menciumku?! Tidak ini tidak
boleh terjadi! Meski aku menyukainya tapi.. Tapi jangan begini!! Kyu hentikan
ini!! Seseorang tolong aku!!
***To Be Continued***
Annyeong
chingudeul!^^ Gimana ceritanya? Bagus gk? Suka? Mau dilanjutin gk ceritanya?
Yang bilang bagus dan jelek. Yang suka dan yang gk suka. Yang mau dilanjutin
dan yg gk mau, musti ninggalin jejak disini alias comment yaaahh! Hehe^^ Karna
saran dan kritik kalian sangat di butuhkan demi kelanjutan ff ini=.=’ Kutunggu
commentnya yah.. Saranghae yooo!! :*
2 komentar:
Sip Cha :)
Lanjutin .... \( > . < )/
Hwaiting ... !!! semangat
Bagus lohh ;)
Aq tunggu...
oke ?
hehe..
Gomawo;;)
Post a Comment